Uji sondir: Pengertian, Cara Melakukan, dan Jenis-jenisnya
Fondasi yang kokoh adalah landasan dari setiap proyek konstruksi yang sukses. Untuk menciptakan dasar yang kuat untuk bangunan Anda, Anda harus menganalisis kualitas dan parameter teknik yang tepat dari tanah di lokasi Anda akan mendirikan bangunan. Ketahui lebih banyak tentang uji sondir dalam informasi berikut ini.
Pengertian Uji Sondir
Uji sondir atau soil testing atau pengujian tanah adalah saat seorang insinyur geoteknik mengunjungi tempat Anda untuk memperoleh dan menguji sampel tanah. Pengujian tersebut untuk menunjukkan karakteristik, sifat, dan reaktivitas tanah.
Reaktivitas tanah mempengaruhi perubahan komposisi tanah dalam berbagai kondisi. Jika tanah di lokasi Anda membengkak dalam kondisi basah dan menyusut saat tanah kering, tersebut untuk merancang pondasi, pijakan, dan pelat bangunan secara efektif.
Pengujian tanah juga untuk mengetahui kerapatan, pemadatan, kandungan pasir, dan kontaminan apa pun yang ada di lokasi tersebut.
Cara Melakukan Uji Sondir
Bagaimana uji sondir dilakukan? Seorang insinyur geoteknik akan datang ke lokasi tersebut dengan peralatan untuk uji sondir dan mulai mengebor lubang untuk mengumpulkan sampel tanah. Lubang dangkal dapat digali dengan perkakas tangan dan sampel ditempatkan di bejana pengumpul.
Dalam beberapa kasus, insinyur tanah mungkin perlu mengebor lubang 7 hingga 10 kaki di bawah permukaan untuk menguji tabel air dan mungkin menemukan batuan dasar atau tanah yang lebih keras.
Insinyur tanah biasanya mengambil empat hingga delapan sampel tanah, tetapi ini dapat bervariasi dari satu insinyur ke insinyur lainnya. Secara umum, tes dan hasilnya lebih akurat bila sampel lebih banyak.
Jenis Uji Sondir untuk Konstruksi Bangunan
Beberapa pengujian dilakukan di laboratorium dan beberapa di lapangan. Berikut ini berbagai tes tanah untuk konstruksi bangunan.
Uji Kadar Air pada Tanah
Kadar air dalam tanah dalam konstruksi bangunan menjadi parameter penting. Tes ini dapat dilakukan dengan beberapa metode berikut ini:
- Pengeringan oven
- Kalsium karbida
- Keseimbangan torsi
- Piknometer
- Mandi pasir.
- Radiasi
- Alkohol
Dari semua hal di atas, metode pengeringan oven adalah yang paling umum dan akurat. Pada metode ini sampel tanah diambil dan ditimbang, kemudian dimasukkan ke dalam oven dan dikeringkan pada suhu 110o + 5oC. Setelah 24 jam, tanah diangkat dan ditimbang. Selisih antara kedua bobot ini dicatat sebagai bobot air atau kadar air tanah.
Tes dapat dilakukan dengan moisture content test set.
Uji berat jenis pada Tanah
Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat satuan padatan tanah dengan berat air. Berikut ini beberapa metode berikut:
- Botol kepadatan
- Piknometer
- Tabung gas
- Batas penyusutan
- Labu ukur
Metode botol massa jenis dan metode piknometer adalah metode yang sederhana dan umum. Pada metode piknometer, piknometer ditimbang dalam 4 kasus yang berbeda yaitu berat kosong (M1), berat kosong + tanah kering (M2), berat kosong + air + tanah kering (M3) dan piknometer berisi air (M4) pada suhu kamar. Untuk mengukur dapat menggunakan alat Specific gravity.
Uji Kepadatan Kering pada Tanah
Berat partikel tanah dalam volume sampel tertentu disebut kerapatan kering tanah. Kepadatan kering tanah tergantung pada proporsi pori dan berat jenis tanah. Berdasarkan nilai kerapatan kering, tanah dibagi menjadi kategori padat, sedang dan gembur. Kerapatan kering tanah dihitung dengan menggunakan metode pemotongan inti, metode penggantian pasir dan metode drainase.
Untuk mengecek dapat menggunakan alat Compaction Test Set.
Uji Batas Atterberg pada Tanah
Pengujian ini berguna untuk mengukur kadar air kritis tanah yang berbutir halus, Atterberg memberikan 3 nilai batas yang menunjukkan sifat-sifat tanah berbutir halus pada kondisi yang berbeda. Batasan tersebut adalah batas cair, batas plastis dan batas susut. Batas ini dihitung dengan tes individu sebagai berikut.
- Uji batas susut pada tanah
- Uji batas plastis pada tanah
- Uji batas cair pada tanah
Uji Pemadatan Proctor Pada Tanah
Uji Proctor dapat Anda lakukan guna menentukan karakteristik dari pemadatan tanah. Uji Pemadatan tanah ini tidak lain bertujuan untuk pengurangan rongga udara di dalam tanah dengan cara pemadatan. Tingkat Pemadatan diukur dalam hal kerapatan kering tanah.
Dalam Uji Pemadatan Proctor, sampel tanah diayak dengan saringan 20 mm dan 4,75 mm. Persentase melewati 4.75mm dan persentase tetap di 4.75mm, dicampur dalam rasio tertentu. Tambahkan air dan biarkan dalam wadah kedap udara selama 20 jam.
Campur tanah dan bagi menjadi 6-8 bagian. Letakkan cetakan di tempatnya dan tuangkan sebagian tanah ke dalam cetakan dalam 3 lapisan dengan 25 sapuan padat untuk setiap lapisan. Lepaskan pelat dasar dan timbang tanah beserta cetakannya.
Kemudian Anda dapat mengeluarkan tanah dari cetakan dan mengambil sedikit sampel tanah di lapisan yang berbeda dan melakukan uji kelembaban.
Dari nilai-nilai ini kerapatan kering dan kadar air tanah dapat anda hitung dan perbedaan antara keduanya diplot dan kerapatan kering maksimum dan kadar air optimal dari sampel tanah yang dipadatkan pada titik tertinggi kurva dicatat.
Kesimpulan
Pengujian tanah merupakan bagian yang sangat penting dalam konstruksi bangunan dan jalan. Memang, tidak ada proyek konstruksi yang dapat dilakukan tanpa terlebih dahulu memastikan bahwa tanah atau lantai dapat menahan beban.
Oleh karena itu, tujuan laporan subsoil adalah untuk menentukan kesesuaian subsoil untuk jenis konstruksi yang akan dilakukan. Pengujian juga dilakukan untuk mengetahui keberadaan air tanah.
Demikianlah semua informasi tentang uji sondir. Semoga bermanfaat.