Sieve Shaker : Solusi Pengayakan Cepat, Efisien & Akurat

Bayangkan saja, berapa lama waktu yang Anda butuhkan jika dalam sebuah pengujian atau penelitian, membutuhkan pemisahan agregat dalam jumlah yang tidak sedikit. Oleh karena itu, dengan memakai sieve shaker Anda bisa mengefisienkan pemisahan tersebut sehingga bisa lebih cepat. 

Selain itu, alat ini punya banyak variasi yang beragam pula spesifikasi dan fungsinya. Untuk itu, Anda bisa cek dalam ulasan ini terkait fungsi, cara kerja, hingga jenis dan rekomendasi yang cocok untuk Anda.  

Apa Itu Sieve Shaker?

Sieve shaker adalah alat yang terbuat dari beragam bahan seperti kawat, sutra, plastik, benang, logam, atau pelat logam berlubang. Logam yang umum dipakai ialah baja dan baja tahan karat.

Ukuran ayakan diukur memakai satuan mesh, yang menunjukkan jumlah lubang dalam satu inci persegi. Contohnya, ayakan 40 mesh punya 40 lubang per inci persegi. 

Adapun kisaran ukuran mesh standar umumnya berkisar antara 4 mesh hingga 400 mesh. Sedangkan ukuran pada umumnya punya nilai mesh antara 100 hingga 200. 

Fungsi Sieve Shaker

Alat ini menjadikan proses pengayakan lebih cepat, mudah, dan akurat, dengan fungsi sebagai berikut. 

1. Memisahkan Berdasarkan Ukuran

Ini ialah fungsi utamanya. Yakni, bekerja guna menggetarkan setumpuk saringan berlubang dengan ukuran berbeda. Sehingga, komponen yang lebih kecil akan lolos melalui lubang saringan yang lebih besar dan tertahan di saringan berubang yang sesuai ukurannya. 

2. Menganalisis Sebaran Ukuran 

Tidak hanya memisahkan komponen tetapi juga bisa untuk menganalisis sebaran ukuran komponen dalam suatu sampel yang bermanfaat dalam : 

• Memastikan kualitas produk
• Mengembangkan produk baru
• Memecahkan masalah produksi

Cara Kerja Sieve Shaker

Alat ini bekerja berdasarkan prinsip getaran, agitasi, atau gerakan berputar (gyration). Untuk memakainya secara efektif dalam proses penyaringan, beberapa data penting yang harus Anda pertimbangkan ialah:

• Mengetahui sebaran ukuran dalam sampel membantu menentukan pemilihan jenis ayakan yang tepat.
• Jumlah sampel yang akan diayak juga perlu diperhatikan agar proses penyaringan berjalan optimal.
• Metode pengocokan ayakan, sebab ada banyak cara yang bisa Anda pakai sesuai kebutuhan.
• Bentuk dan ukuran sampel bisa berdampak pada kemudahan komponen lolos melalui lubang ayakan.
• Perbandingan antara luas lubang ayakan vs luas keseluruhan ayakan untuk memastikan efektivitas proses penyaringan.
• Kualitas serbuk seperti kerapuhan dan kohesinya juga bisa berdampak pada proses penyaringan. 

Secara umum, sieve shaker cara kerja ialah sampel akan digerakkan secara horizontal atau vertikal selama proses pengayakan, tergantung pada teknologi yang dipakai oleh alatnya. 

Gerakan tersebut mengakibatkan komponen dan ayakan bergerak bersamaan. Komponen yang berukuran lebih kecil akan lolos melalui lubang ayakan sementara komponen yang lebih besar akan tertahan di permukaan ayakan.

Penggunaan Sieve Shaker

Alat ini menghasilkan informasi penting tentang sebaran ukuran dalam suatu sampel. Umumnya dipakai oleh beberapa bidang ini:

1. Teknik Sipil 

Di sini, pengayaan berfungsi untuk memastikan kualitas konstruksi. Lantaran gradasi tanah yang sesuai spesifikasi proyek, bermanfaat untuk menjamin stabilitas dan kekuatan struktur bangunan. Selain itu bisa untuk merancang campuran beton dan analisis untuk erosi tanah. 

2. Farmasi

Berfungsi untuk menentukan ukuran komponen obat. Sebab, besar kecilnya memengaruhi penyerapan oleh tubuh, juga seberapa cepat obat hancur dan melepaskan zat aktifnya. Kemudian, dari hal ini pun bisa berdampak pula pada stabilitas fisik dan kimia obat selama penyimpanan.

3. Industri Makanan

Memisahkan tepung, gula, atau kakao dan yang lainnya. Agar menjadi fraksi-fraksi dengan ukuran yang berbeda untuk menghasilkan tepung atau agregat sesuai tekstur dan kualitas tertentu.

4. Industri Pertambangan

Di bidang ini pengayaan berfungsi memisahkan ukuran dan bentuk l mineral. Sehingga, bisa mengidentifikasi jenis mineral dan kandungannya dalam bijih. Selain itu juga, untuk menganalisis ukuran bisa bermanfaat dalam mengevaluasi efisiensi proses penambangan.

5. Penelitian Ilmiah

Dalam penelitian, mempelajari sifat-sifat material sangatlah berguna untuk mengembangkan produk baru, maupun kontrol kualitas. Selain itu, bisa pula dimanfaatkan untuk beragam tujuan lain, termasuk pengecekan berkala. 

Selain bidang-bidang di atas, sieve shaker fungsi juga dipakai di beragam industri lain, seperti industri kimia, industri pengolahan makanan, dan industri kosmetik.

Faktor yang Mempengaruhi Proses Pengayakan

Proses pengayakan memakai alat ini, bisa berubah oleh beberapa faktor sebagai berikut.

1. Sifat Material

• Ukuran dan bentuk komponen. Sebab, bentukan yang lebih besar dan tidak beraturan mungkin sulit untuk lolos.
• Distribusi ukuran dalam sampel, lantaran jika sampel punya sebaran bentukan yang luas. Maka, proses pengayakan mungkin membutuhkan waktu lebih lama.
• Kepadatan material, mengingat bahan yang lebih padat akan lebih sulit untuk lolos melalui lubang ayakan.
• Kelembaban material bisa menyebabkan saling menempel dan membentuk gumpalan, ini menghambat proses pengayakan.
• Sifat permukaan material, seperti kekasaran dan muatan permukaan, bisa berdampak pada interaksi komponen dengan lubang ayakan.

2. Karakteristik Ayakan

• Ukuran lubang ayakan harus sesuai, sebab jika terlalu besar akan memungkinkan komponen yang lebih besar lolos. Sedangkan jika terlalu kecil akan menyumbat.
• Pilihan material ayakan harus mempertimbangkan ketahanan terhadap abrasi, ketahanan kimia, dan kompatibilitas dengan material yang jadi objek.
• Bentuk ayakan bisa berdampak pada sebaran komponen selama pengayakan.
• Luas permukaan yang lebih besar memungkinkan pengayakan sampel yang lebih besar.

3. Kondisi Pengoperasian

• Lama waktu pengayakan harus diatur secara tepat. Sebab, pengayakan yang singkat mungkin tidak memisahkan komponen secara sempurna, sedangkan pengayakan yang lama bisa saja mengacaukan sampel.
• Kecepatan getaran, mengingat getaran yang terlalu lambat mungkin tidak cukup untuk mengayak. Sedangkan getaran yang terlalu kencang, bisa mengacaukan sampel.
• Beban sampel yang berlebihan bisa menyumbat ayakan dan memperlambat proses pengayakan.

4. Faktor Eksternal

Suhu dan kelembapan lingkungan bisa berdampak pada sifat material dan kinerja alat. Misalnya, perubahan bentuk dan sifat material. Demikian pula dengan getaran dari eksternal bisa berdampak pada stabilitas alat yang mengakibatkan hasil pengayakan tidak akurat.

Jenis-jenis Sieve Shaker

Pemilihan jenis alat yang tepat tergantung pada jenis material yang akan diayak, ukuran komponen, dan kebutuhan spesifik penggunanya. Berikut beberapa jenis yang umum. 

1. Mechanical

• Memakai motor untuk menggetarkan secara horizontal atau vertikal.
• Cocok untuk beragam jenis material dan ukuran komponen, terutama untuk material granular dan kering.

2. Electromagnetic 

• Memakai elektromagnetik untuk menghasilkan getaran yang stabil dan halus.
• Cocok untuk material halus dan mudah rusak, serta material yang rentan terhadap muatan listrik statis.

3.Sonic 

• Memakai gelombang suara frekuensi tinggi untuk menggetarkan ayakan.
• Getaran sonik sangat efektif untuk memisahkan komponen yang sangat halus (mikron) yang mungkin saling menempel akibat gaya adhesi.
• Cocok untuk material seperti bubuk logam, bahan kimia halus, dan serbuk farmasi.

4. Jenis Lain

Selain ketiga jenis di atas, ada pula jenis lain, yakni: 

• Orbital – Bergerak secara orbital, yaitu kombinasi gerakan horizontal dan vertikal. Cocok untuk material yang sulit diayak atau punya bentuk tidak beraturan.
• Vibratory – Memakai getaran frekuensi tinggi untuk menggetarkan ayakan. Cocok untuk beragam jenis material, terutama material kering dan granular halus.
• Circular – Ayakan tunggal digerakkan memakai gerakan melingkar pada bidang horizontal. Efektif untuk pengayakan cepat dan sederhana, terutama untuk material berukuran besar.
• Ro-Tap – Dikenal dengan keandalan, presisi, dan keseragaman hasil pengayakan.

Cara Menggunakan Sieve Shaker

Cara penggunaan sieve shaker cukup mudah, namun perlu diperhatikan beberapa langkah penting untuk memastikan hasil yang akurat dan optimal. 

1. Persiapan

• Pastikan sampel yang akan diayak sudah bersih, kering, dan bebas dari komponen besar yang bisa mengacaukan ayakan. 
• Timbang sampel sesuai kapasitas alat yang dipakai.
• Pilih ayakan dengan ukuran lubang yang sesuai ukuran objek. 
• Susun ayakan dari lubang terbesar di atas hingga lubang terkecil di bawah. Kunci susunan ayakan memakai clamp plate.
• Atur waktu pengayakan dan kecepatan getaran sesuai jenis material, ukuran, dan kebutuhan spesifik. 

2. Pengoperasian

• Tekan tombol power untuk menyalakan alat.
• Tuangkan sampel yang telah terukur ke dalam ayakan paling atas.
• Alat akan mulai bergetar dan mengayak sampel. Komponen yang lebih kecil akan lolos melalui lubang ayakan dan tertahan di ayakan dengan lubang yang sesuai ukurannya.
• Amati proses pengayakan dan pastikan tidak ada masalah, seperti ayakan yang tersumbat atau sampel yang tumpah.
• Setelah waktu pengayakan yang tersetting selesai, tekan tombol stop untuk menghentikannya.

• Buka clamp plate dan keluarkan ayakan satu per satu. Kumpulkan komponen yang tertahan di setiap ayakan.
• Timbang kembali yang terkumpul di setiap ayakan. Hitung persentase berdasarkan ukurannya.

Beli Sieve Shaker

Garuda Testing menghadirkan beragam produk berkualitas tinggi dengan fitur canggih yang akan membantu Anda menyelesaikan pengayakan secara lebih mudah, cepat, dan akurat.

Misalnya saja untuk dua varian ini, yakni:

• Elektrik – Dirancang khusus untuk penggunaan di laboratorium dengan daya 220 V-AC dan konsumsi daya 200 watt.
• Manual – Cocok untuk penggunaan di lapangan, tanpa memerlukan sumber daya listrik.

Jadi, mau apapun pilihan sieve shaker-nya, bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu, di Garuda Testing pun tersedia banyak produk lain yang bisa mengefisienkan pengerjaan proyek atau penelitian yang Anda kerjakan. Cek sekarang dan dapatkan penawaran terbaiknya.