CBR Lapangan: Cara Uji dalam Penilaian Tanah
Ketika menelaah daya dukung tanah, terdapat berbagai pengujian untuk validasinya. Misalnya dalam rencana proyek pengerasan jalan, sering kali memakai parameter California Bearing Ratio atau CBR ini. Nah, untuk mengukurnya beberapa metode dalam menentukan nilai CBR tersebut, salah satunya ialah pengujian CBR Lapangan (atau secara In Situ).
Nah, dalam pengujian field CBR test tersebut, haruslah memenuhi standar tertentu dan juga metode yang telah teruji kevalidannya. Sehingga, tidak boleh sembarangan, dan pastinya menggunakan alat serta perlengkapan yang sudah terkalibrasi.
Agar lebih jelas mengenai pengujian CBR tersebut, mari simak ulasan di artikel ini hingga akhir. Sebab, akan membahas:
- Pengertian dari uji CBR yang in situ atau lapangan
- SNI dalam CBR metode lapangan
- Cara melakukan uji CBR metode lapangan
CBR Lapangan Adalah? Ini Pengertiannya
California Bearing Ratio atau CBR merupakan metode uji untuk mengukur daya dukung dan kekuatan tanah pada kondisi tertentu. CBR ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan tanah dalam mendukung beban dari lapisan permukaan yang akan kena tekanan.
Metode ini sangat berguna dalam perencanaan dan desain perkerasan jalan, landasan pacu bandara, serta struktur penahanan tanah. Terlebih, CBR mampu memberikan informasi mengenai kemampuan tanah dalam mendukung beban lalu lintas dan perubahan kondisi lingkungan.
“Tujuan dari pelaksanaan pengujian lapangan CBR adalah untuk mengevaluasi dan merencanakan ketebalan lapisan perkerasan. Selain itu, juga untuk menentukan kemampuan rata-rata dalam menanggung beban yang dapat diterapkan pada suatu lapisan atau material tanah tertentu.”
SNI CBR Lapangan
Dalam pelaksanaan uji CBR ada aturan dan standar yang harus terpenuhi agar hasil pengujian valid. Oleh karena itu, ada SNI (Standar Nasional Indonesia) yang mengatur terkait uji CBR dengan metode lapangan tersebut.
SNI CBR sendiri menetapkan persyaratan teknis untuk pengujiannya, termasuk spesifikasi bahan yang terpakai, persiapan sampel, kondisi pengujian, dan perhitungan nilai CBR. Adapun contoh SNI yang biasa menjadi acuan ialah sebagai berikut.
Pengujian Gumpalan Lempung dan Butir-butir Mudah Pecah dalam Agregat | SNI 03 4141 1996 |
Pengujian kuat tekan bebas | SNI 03 6887 2002 |
Cara Uji Penentuan Batas Cair Tanah | SNI 1967 2008 |
Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Alat Konus Pasir | SNI 03 2828 2011 |
Cara Uji Penentuan Batas Plastis dan Indeks Plastisitas Tanah | SNI 1966 2008 |
Cara uji kepadatan ringan untuk tanah | SNI 1724 2008 |
Cara Uji Kepadatan Berat untuk Tanah | SNI 1743 2008 |
Cara Uji CBR Lapangan
Dalam melaksanakan uji CBR tersebut, ada beberapa alat dan prosedur yang harus berlangsung. Secara general, seperti ini kebutuhan alat dan cara pengerjaannya.
1. Field CBR Test Set
Dalam melakukan tes CBR, ada beberapa alat dan perlengkapan harus disiapkan dengan cermat. Dia antaranya ialah:
- Benda uji silinder dengan diameter 193 mm dan tinggi 175 mm.
- Mesin uji atau alat pembeban hidrolik untuk menerapkan beban pada benda uji.
- Tools untuk mengukur kedalaman penembusan.
- Alat untuk mengukur deformasi benda uji.
- Pelengkap dan tools untuk mengukur kelembaban tanah.
- Alat penggali untuk mengambil sampel tanah.
- Alat pemadat untuk meratakan lapisan tanah pada benda uji.
2. Field CBR Test Procedure
Langkah-langkah dalam melakukan tes CBR adalah sebagai berikut:
- Persiapan sampel tanah – Pertama, ambil sampel tanah dari lokasi yang mewakili kondisi lapangan.
- Preparation benda uji – Selanjutnya, siapkan benda uji dengan tanah sampel lapis demi lapis, setiap lapisan diratakan dan dikompres dengan alat pemadat.
- Pengujian pemadatan – Jika sudah, lanjut untuk terapkan beban pemadatan standar pada benda uji dengan jumlah lapisan tertentu.
- Pengujian penetrasi – Terapkan beban penembusan pada benda uji dan ukur kedalaman penembusan pada setiap beban.
- Perhitungan CBR – Hitung nilai CBR dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan oleh standar.
- Pelaporan hasil – Laporkan hasil pengujian CBR dalam bentuk angka dan grafik yang jelas.
3. Standar Nilai CBR Lapangan
Standar nilai CBR lapangan dapat bervariasi tergantung pada tujuan proyek dan jenis konstruksi yang akan berlangsung. Namun, secara umum, berikut adalah kategori standar nilai CBR lapangan:
- CBR di atas 80%: Cocok untuk perkerasan jalan utama.
- CBR antara 50% – 80%: Cocok untuk perkerasan jalan sekunder atau jalan akses.
- CBR antara 30% – 50%: Cocok untuk perkerasan jalan lingkungan atau pekarangan.
- CBR di bawah 30%: Memerlukan perbaikan atau tindakan khusus sebelum konstruksi.
Dalam kesimpulannya, pemahaman tentang CBR lapangan dan proses pengujian CBR sangat penting dalam memastikan keselamatan dan kualitas proyek konstruksi. Sehingga, dapat memperoleh informasi yang akurat mengenai daya dukung tanah dan mengambil tindakan yang tepat dalam perencanaan dan desain proyek.
Demikian pula, alat dan perlengkapan yang dipakai dalam proses pengujian, haruslah terkalibrasi dan sudah memiliki validitas bagus. Sehingga, sangat penting memakai alat dari supplier yang memang ahli di bidang tersebut, seperti halnya di PT Garuda Teknik Asia.
Di sini, Anda tidak hanya bisa mendapatkan alat-alat yang dibutuhkan dalam pengujian field CBR test saja. Tetapi alat-alat lain yang Anda butuhkan guna kelancaran dan kestabilan proyek konstruksi Anda dalam jangka panjang. Jadi, klik saja di sini, dan dapatkan kelengkapan lainnya!