Berat Jenis Beton: Definisi, Daftar Tabel, dan Cara Perhitungan
Sebelum mendirikan bangunan, Anda wajib paham cara menghitung setiap bahannya. Selain agar pembelian material lebih efisien, hal ini juga penting untuk menjamin keselamatan dan kekuatan struktur bagunan. Salah satu komponen yang penting untuk Anda hitung adalah berat jenis beton.
Jika Anda bertanya-tanya tentang berapa berat jenis pada beton, hasilnya bisa variatif. Hal ini akan bergantung pada kualitas atau mutu beton, karena proporsi campuran di dalamnya yang tidak sama. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena semua rumus dan cara hitungnya bisa Anda temukan di sini.
Selain itu, ada juga informasi lengkap tentang definisi dan daftar tabel berat jenis beton yang tidak kalah penting untuk Anda ketahui. Berikut penjelasan lebih jauhnya!
Definisi Berat Jenis Beton

Sebelum menghitung berat jenis beton SNI, kenali lebih jauh definisinya terlebih dahulu. Secara literal, berat jenis merupakan perbandingan massa suatu zat dengan volumenya. Hal ini berkaitan erat dengan kepadatan dan kerapatan antar-partikel padat, cair, dan udara.
Sedangkan definisi beton adalah bahan bangunan yang berasal dari campuran beberapa bahan lainnya. Komponen utama penyusun beton meliputi semen, agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), dan air.
Selain itu, adukan beton juga dapat mengandung bahan tambahan lain, seperti retarder dan akselerator untuk mengubah sifatnya sesuai kebutuhan.
Jadi, berat jenis beton adalah perbandingan antara massa dan volume beton. Satuannya yang paling umum adalah g/cm3 dan kg/m3. Namun, karena beton berasal dari campuran berbagai material, berat jenisnya bisa berbeda. Hal ini akan bergantung pada komposisi bahan yang campuran yang digunakan.
Komposisi campuran bahan akan berpengaruh pada mutu atau kualitas beton. Mutu tersebut disimbolkan dengan K-(angka), dengan angka 100 – 500, yang diklasifikan berdasarkan kuat tekan karakteristik.
Jadi, berat jenis beton K-300 bisa saja berbeda dengan K-100 dan mutu beton lainnya, tergantung pada densitas dan jenis agregat yang digunakan. Pengujian berat jenis bertujuan untuk menentukan kategori atau kelas beton berdasarkan massa jenisnya.
Berat jenis dihitung sebagai perbandingan antara berat dan isi beton dalam kondisi tertentu dengan volumenya. Pengujian ini dilakukan dengan metode tertentu. Nilai berat jenis benda uji dapat diperoleh melalui perhitungan dan persamaan berikut:
γ = W/V, di mana
γ (gamma) = berat jenis (kg/m3)
W = berat benda uji (kg)
V = Volume benda uji (m3).
Pengujian ini penting dalam menentukan sifat fisik beton karena dapat mempengaruhi kinerja, daya tahan, serta efisiensi material dalam struktur beton.
Tabel Berat Jenis Beton

Selain perbedaan komposisi bahan campuran, Anda juga perlu memperhatikan kepadatan agregat dan rasio water/cement beton saat menghitung berat jenisnya. Hal ini karena keduanya punya pengaruh besar dalam menentukan kepadatan. Semakin padat beton, semakin besar pula berat jenisnya.
Supaya memudahkan, Anda bisa merujuk pada tabel berat jenis beton SNI yang mengklasifikasi berat jenisnya sesuai dengan jenis-jenis beton. Berikut adalah tabel perkiraan yang bisa Anda jadikan acuan!
Jenis Beton | Berat Jenis |
Normal | 2,2 – 2,5 g/cm3 |
Berpori | 0,3 – 1,85 g/cm3 |
Berpori Lautan | 0,6 – 1,85 g/cm3 |
Tahan Api | 1 – 2,2 g/cm3 |
Ringan | 1,6 – 2 g/cm3 |
Sulphur | 1,6 – 1,8 g/cm3 |
Polimer | 1,8 – 2 g/cm3 |
Fly Ash | 1,9 – 2,5 g/cm3 |
Geopolimer | 1,9 – 2,4 g/cm3 |
Cacing | 1,9 – 2,4 g/cm3 |
Eko | 2 – 2,4 g/cm3 |
Konduktif | 2 – 2,5 g/cm3 |
Pengisi | 2 – 2,5 g/cm3 |
Serat | 2,2 – 2,5 g/cm3 |
Silica Fume | 2,2 – 2,6 g/cm3 |
Cetak | 2,2 – 2,5 g/cm3 |
Pra-cetak | 2,2 – 2,5 g/cm3 |
Aspal | 2,35 – 2,5 g/cm3 |
Asam | 2,4 – 2,5 g/cm3 |
Bertulang | 2,4 g/cm3 |
Sebagai tambahan, ada acuan lain mengenai jenis beton, berat jenis, dan pemakaiannya. Anda bisa merujuk pada acuan ini ketika akan mengerjakan proyek konstruksi agar hasilnya lebih maksimal!
Jenis Beton | Berat Jenis Beton(gram/cm3) | Pemakaian |
Sangat ringan | <1,00 | Non struktur |
Ringan | 1,00 – 2,00 | Struktur ringan |
Normal | 2,30 – 2,50 | Struktur |
Berat | > 3,00 | Perisai sinar |
Cara Menghitung Berat Jenis Beton

Berdasarkan tabel di atas, Anda pasti sudah memiliki gambaran tentang berat jenisnya. Ada berat jenis beton bertulang (2,4 g/cm3) dan beberapa jenis beton yang lainnya. Karena itu, kini Anda hanya perlu mempelajari bagaimana cara menghitung berat jenis beton, seperti pada penjelasan berikut!
1. Memakai Hukum Archimedes
Cara pertama yang bisa Anda lakukan untuk menghitung berat jenisnya adalah dengan memanfaatkan hukum Archimedes. Jadi, Anda hanya perlu menimbang sampel beton di udara dan di air. Anda bisa mengetahui berat jenisnya dengan melihat selisih hasil timbangannya.
Metode ini sering digunakan untuk menghitung berat jenis beton keras. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut!
- Ambil sampel beton dalam kondisi jenuh kering permukaan (SSD). Kondisi ini berarti semua pori-pori dalam beton terisi air, tetapi tidak ada air bebas di permukaan. Supaya bisa mencapai kondisi SSD, sampe beton harus direndam terlebih dahulu di dalam air selama minimal 48 jam. Setelah itu, keluarkan beton dan lap permukaannya dengan kain.
- Timbang berat sampel dalam kondisi SSD di udara, lalu catat hasilnya dan beri tanda W1.
- Ambil wadah berisi air lalu timbang beratnya dan beri tanda W2.
- Masukkan sampel beton ke dalam wadah berisi air, pastikan seluruh bagiannya terendam dan tidak ada gelembung udara di sana.
- Timbang, lalu catat hasilnya dan beri tanda W3.
- Ulang beberapa kali dengan sampel beton berukuran sama untuk memastikan akurasi pengukuran.
- Hitung dengan rumus berat jenis= W1 / (W2 – W3).
2. Memakai Alat Kerucut dan Silinder
Jika Anda memiliki alat pengukuran berat jenis khusus seperti alat kerucut dan silinder, maka Anda bisa memanfaatkannya. Namun, perlu Anda catat bahwa cara perhitungan ini hanya bisa dilakukan untuk beton segar saja, bukan beton yang sudah berbentuk keras.
Ada beberapa langkah yang bisa Anda ikuti untuk menghitungnya, yaitu:
- Hitung volume silinder dan catat hasilnya sebagai volume (V).
- Tuangkan beton cair segar ke dalam silinder.
- Padatkan beton menggunakan batang pemadat atau alat getar agar rongga udara hilang.
- Timbang beton yang telah dimasukkan ke dalam wadah dan catat beratnya sebagai M.
- Hitung berat jenis dengan menggunakan rumus (massa : volume).
- Ulang beberapa kali dengan adukan campuran beton yang sama untuk memastikan akurasi pengukuran.
Karena ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghitung berat jenis, maka Anda bisa memilih cara yang paling mudah dan sesuai untuk Anda. Manfaatkan alat yang ada atau minta bantuan ahli agar hasil perhitungan lebih akurat dan pasti. Pasalnya, akurasi perhitungan adalah pondasi dari teknik sipil.
Jadi, selain berat jenis beton, pastikan Anda juga menghitung semua bahan bangunan yang lain. Pastikan hasilnya presisi agar kualitas bangunan sesuai dengan harapan. Hal ini karena kekuatan dan keselamatan bangunan akan sangat bergantung pada akurasi hasil hitungan semua komponen di dalamnya.