Aspal Emulsi untuk Proyek Jalan, Kelebihan & Jenis-jenisnya
Aspal emulsi kini makin populer dalam pekerjaan jalan, karena dianggap lebih efisien dan mudah diaplikasikan, terutama karena tidak memerlukan pemanasan yang tinggi seperti aspal hot mix..
Tidak hanya itu, image ramah lingkungan turut membuatnya terasa makin aman. Sebab, aspal emulsi ini tidak menggunakan pelarut minyak bumi, tapi menggunakan air.
Jika Anda masih awam dengan tipe aspal ini, maka tidak perlu khawatir. Sebab, di bawah ini kita akan bahas tuntas mengenai pengertian, perbedaannya dengan aspal cair, kelebihan, jenis, tantangan, dan informasi penting lainnya. Mari simak detailnya!
Apa Itu Aspal Emulsi?
Aspal emulsi adalah aspal yang terdispersi dalam air dengan adanya bahan pengemulsi (emulsifier).
Proses pembuatannya melibatkan pemanasan bitumen hingga cukup cair, kemudian dispersinya ke dalam air yang telah diberi emulsifier melalui colloid mill membentuk partikel berukuran sangat kecil (mikron). Alhasil aspal tetap cari tanpa harus dipanaskan pada suhu tinggi seperti hot mix.
Proses ini nantinya mengeluarkan emulsi halus yang punya muatan positif (kationik), negatif (anionik), atau netral (nonionik) yang menentukan interaksi emulsi dengan agregat dan perilaku pemecahan.
Jenis-Jenis Aspal Emulsi
Aspal emulsi terbagi menjadi beberapa jenis, baik berdasarkan muatannya maupun kecepatan pecahnya. Jenis aspal emulsi ini antara lain:
Jenis Aspal Berdasarkan Muatan Listrik
Berdasarkan muatan listriknya, ada tiga jenis aspal emulsi, yaitu:
1. Kationik
Tipe aspal emulsion atau emulsi ini bisa disebut juga sebagai aspal emulsi asam, yaitu aspal emulsi yang bermuatan positif. Aspal emulsi tipe ini cocok dengan hampir semua jenis batuan (agregat) di Indonesia.
Tipe ini juga cocok untuk proyek dengan lingkungan yang lembab karena interaksi elektrostatiknyna baik, serta memiliki daya rekat yang tinggi. Pengaplikasian aspal emulsi kationik biasanya meliputi pekerjaan track coat, prime coat, dan slurry seal.
2. Anionik
Aspal emulsi anionik, atau bisa disebut juga sebagai aspal emulsi alkali adalah aspal emulsi yang bermuatan negatif dan banyak digunakan untuk melapisi batuan basa. Biasanya tipe ini diaplikasikan pada proyek cold mix atau perawatan jalan ringan.
3. Nonionik
Aspal emulsi ini tidak punya muatan listrik, sehingga daya rekatnya lebih rendah. Namun, Anda masih bisa menggunakannya untuk beberapa pekerjaan, seperti penelitian atau eksperimen.
Jenis Aspal Berdasarkan Kecepatan Pemisahan
Selain dari jenis muatan listriknya, aspal emulsi terbagi berdasarkan seberapa cepat air di dalam campurannya menguap, yaitu:
1. Rapid Setting (RS)
Aspal RS cukup cepat mengikat, sehingga aspalnya ideal untuk proyek yang cepat, seperti penyemprotan tack coat.
2. Medium Setting (MS)
Waktu ikat aspal ini termasuk sedang, sehingga lebih pas untuk cold mix asphalt dengan sasaran agregat kasar.
3. Slow Setting (SS)
Aspal SS ini lebih lambat mengering, sehingga lebih kerap diaplikasikan dalam proyek yang butuh waktu pencampuran lebih lama serta digunakan dengan agregat bergradasi padat dan mengandung agregat halus.
Perbedaan Aspal Emulsi dengan Aspal Cair
Sayangnya, masih banyak yang menganggap aspal cair ini sama dengan aspal emulsi, padahal keduanya berbeda. Nah, inilah lima perbedaan aspal emulsi dan aspal cair:
1. Komposisi dan Bahan Dasarnya
Aspal cair berasal dari kombinasi aspal keras dan pelarut minyak bumi, misalnya solar atau kerosin. Di sisi lain, aspal emulsi berasal dari kombinasi air, aspal, serta zat pengemulsi yang menciptakan partikel kecil yang stabil.
2. Efek Terhadap Lingkungan
Aspal cair menghasilkan emisi tinggi dan berbau menyengat, karena pelarut organik minyak bumi. Alhasil, material ini kurang ramah lingkungan.
Sebaiknya, aspal emulsi cenderung ramah lingkungan. sebab tidak menggunakan pelarut berbasis minyak, sehingga emisinya lebih rendah dan lebih aman digunakan, terutama pada area padat penduduk.
Aspalnya juga terkesan aman untuk pengaplikasian di proyek padat penduduk, karena tidak mudah terbakar atau berbau.
3. Suhu Kerjanya
Aspal cair harus dipanaskan dulu agar viskositasnya turun dan pengaplikasiannya lebih mudah. Sebaliknya, aspal emulsi bisa Anda terapkan di suhu rendah tanpa pemanasan bersuhu tinggi, atau lebih sering disebut sebagai cold mix asphalt.
4. Efisiensi dan Biaya
Selain biaya pemakaian aspal cair yang agak mahal, tingkat efisiensinya juga tergolong rendah. Sebab, Anda harus menunggu pelarutnya menguap agar jalan bisa dipakai.
Sementara itu, emulsi tergolong lebih ekonomis karena tidak membutuhkan pelarut tambahan. Proses aplikasinya pun lebih cepat, sehingga menghemat biaya bahan bakar dan waktu kerja.
5. Pengaplikasian
Pengaplikasian aspal cair biasanya untuk pekerjaan berat, seperti prime coat dan lapisan penetrasi di jalan raya bertrafik tinggi. Sebaliknya, aspal emulsi lebih cocok untuk perawatan jalan ringan, tack coat, slurry seal, dan cold mix asphalt untuk pemeliharaan jalan.
Kelebihan Aspal Emulsi
Enam kelebihan aspal emulsi yang membuatnya patut dipertimbangkan adalah:
1. Praktis dan Hemat Waktu
Aspal emulsi tidak butuh suhu pemanasan tinggi sebelum digunakan, karena Anda cukup mengaduknya bersama agregat, lalu langsung diaplikasikan di lapangan. Proses yang ringkas ini pun dapat ini mempercepat durasi proyek dan menghemat bahan bakar.
2. Ramah Lingkungan
Karena basisnya air, aspal ini pada dasarnya tidak menghasilkan asap atau emisi berbahaya. Selain itu tidak ada bau menyengat dari pelarut, sehingga aman untuk dipakai dalam proyek di kawasan perumahan, sekolah, maupun fasilitas umum.
3. Daya Rekat yang Tinggi
Aspal emulsi mampu melekat kuat pada agregat dan permukaan lama, sehingga membuat lapisan jalan lebih padat dan tidak mudah mengelupas.
4. Tahan Terhadap Air
Lapisan yang terbentuk dari aspal emulsi bertugas untuk melindungi jalan dari rembesan air hujan. Kemampuan ini membuat aspal ini mampu mengurangi risiko retak atau lubang akibat genangan air, sehingga meningkatkan daya tahan perkerasan.
5. Biaya yang Lebih Efisien
Karena tidak butuh pelarut minyak bumi atau suhu yang tinggi, penggunaan aspal emulsi dapat menekan biaya operasional proyek. Karena efisiensi biaya ini, maka proyek berskala besar akan terasa lebih ekonomis.
6. Cocok untuk Berbagai Jenis Pekerjaan
Aspal emulsi ini cocok digunakan untuk berbagai kebutuhan konstruksi jalan, seperti tambalan jalan ringan, stabilisasi tanah, prime coat, hingga pemeliharaan rutin jalan lingkungan. Jadi, jika harus menangani banyak masalah sekaligus, Anda bisa mengandalkan aspal jenis ini.
Tantangan dalam Menggunakan Aspal Emulsi
Meskipun menawarkan banyak kelebihan, aspal emulsi juga punya beberapa tantangan yang perlu diperhatikan agar hasil proyek tetap optimal, yaitu:
- Sensitif terhadap cuaca, sehingga jika udaranya terlalu lembap atau hujan, kemampuan mengikat agregatnya berkurang dan jalanan mudah rusak.
- Waktu pengeringannya lebih lama daripada aspal cair.
- Kurang ideal untuk jalanan dengan beban berat, karena kadang kurang kuat untuk menahan beban ini.
- Perlu penyimpanan khusus agar partikel aspal tidak mudah mengendap dan menurun kualitasnya.
Dapatkan Alat Uji Konstruksi Jalan Berkualitas di PT Garuda Teknik Asia
Meskipun kualitas aspal emulsi tergolong bagus, tapi kualitas jalanan yang dibuat tidak hanya tergantung pada jenis aspalnya, tetapi juga pada proses pengujian dan peralatan yang digunakan.
Karena itulah, kontraktor atau mahasiswa teknik sipil wajib memilih alat uji yang tepat dan tepercaya. Untungnya, PT Garuda Teknik Asia menyediakan beragam alat uji aspal. Anda bisa menemukan Viscometer, alat uji berat jenis aspal, dan lainnya dengan kualitas unggulan.
Anda akan mendapat harga produk yang terjangkau, garansi, produk berkualitas, dan pengiriman yang cepat. Jadi, tidak perlu ragu dengan kualitasnya.
Oleh karena itu, untuk membantu menjaga mutu aspal emulsi dan konstruksi jalan lainnya, pastikan Anda menggunakan alat penguji dari PT Garuda Teknik Asia. Dengan dukungan produk berkualitas dan layanan profesional, PT Garuda Teknik Asia siap membantu wujudkan proyek yang kuat, efisien, dan tahan lama!
