Mengenal Alat Uji Tanah Konstruksi

4 Macam Alat Uji Tanah Konstruksi dan Kegunaannya

Alat uji tanah konstruksi merupakan perangkat yang sangat penting untuk mengukur sifat-sifat fisik dan mekanik dari tanah. Tanah konstruksi yang baik dan berkualitas sangatlah penting untuk keberhasilan proyek konstruksi. 

Namun, untuk mendapatkan kualitas tanah yang baik, kita perlu menggunakan alat ukur kualitas tanah tanah konstruksi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Dalam artikel ini, Anda akan mengenal macam-macam alat uji tanah konstruksi beserta kegunaannya.

4 Macam Alat Uji Tanah Konstruksi dan Kegunaannya

Alat uji tanah konstruksi sangat diperlukan. Anda sebaiknya gunakan alat yang memiliki kualitas mumpuni. Berikut rekomendasi alat uji tanah yang terbaik untuk Anda gunakan.

1. Sand Cone Test

Sand Cone Test Merupakan Alat Uji Tanah Konstruksi

Sand Cone Test adalah metode pengujian yang dapat Anda gunakan untuk mengukur berat jenis tanah di lapangan. Pengujian ini menggunakan alat Sand Cone Test Set yang terdiri dari corong pasir, wadah kaca transparan, dan alat pengukur berat jenis.

Sand Cone Test Set terbuat dari bahan berkualitas tinggi yang tahan lama dan kuat sehingga dapat Anda gunakan berulang kali. Set ini dilengkapi dengan wadah kaca transparan yang memungkinkan pengamat untuk melihat sampel uji saat pengujian sedang berlangsung. Alat ini juga mudah digunakan dan dirawat.

Keakuratan pengukuran dalam Sand Cone Test cukup tinggi. Sehingga metode ini sering digunakan dalam proyek-proyek konstruksi untuk mengukur kepadatan tanah di lokasi proyek. Dengan mengetahui berat jenis tanah, Anda dapat menentukan kekuatan pondasi yang Anda perlukan untuk membangun struktur di atas tanah tersebut.

2. Speedy Moisture Tester

Speedy Moisture Tester adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur kadar air dalam tanah atau bahan konstruksi dengan cepat dan akurat. Alat ini sering dipakai di lapangan konstruksi untuk memastikan mutu dan kekuatan bahan yang digunakan dalam proyek konstruksi.

Alat ini terdiri dari thermometer dan pressure vessel yang digunakan untuk mengukur kelembaban dengan cepat dan akurat. Alat ini mudah dipakai dan diangkut serta tersedia dalam berbagai ukuran dan kapasitas sesuai kebutuhan pengguna.

Untuk menggunakannya, berikut caranya:

  • Siapkan alat dan bahan yang akan diuji dengan memastikan alat dalam kondisi bersih dan kering. 
  • Selanjutnya, ambil sampel tanah atau bahan konstruksi dengan menggunakan alat pengambil sampel. Kemudian, letakkan sampel ke dalam pressure vessel alat uji. 
  • Tambahkan bahan kimia sesuai petunjuk alat, pasang thermometer pada pressure vessel, dan pastikan terkunci dengan aman. 
  • Kemudian, perlahan-lahan pompa udara ke dalam pressure vessel dan tunggu sampai jarum menunjukkan nilai tertentu pada skala alat. 
  • Terakhir, catat nilai kelembaban yang terbaca pada skala alat dan bersihkan alat setelah dipakai serta simpan dengan aman.

3. Direct Shear Test 

Direct Shear Test Menjadi Salah Satu Alat Uji Tanah Konstruksi Terbaik

Direct Shear Test dapat Anda gunakan untuk melakukan uji sifat mekanik pada tanah dan batuan terkompresi. Terutama untuk mengukur kekuatan geser suatu tanah. Alat ini terbuat dari bahan berkualitas tinggi yang tahan lama dan kuat. 

Alat ini dilengkapi dengan pengaturan tekanan hidrolik yang dapat disesuaikan, sensor beban yang sensitif dan akurat, serta instrumen pengukuran yang akurat untuk mengukur pergerakan pada sampel uji selama pengujian.

Direct Shear Test Set memiliki kapasitas maksimum uji sebesar 2 kN dengan kecepatan uji berkisar antara 0,01 mm/menit hingga 10 mm/menit. Ukuran sampel uji yang direkomendasikan adalah 60 mm x 60 mm, dan tinggi vertical pengaturan celah sebesar 50 mm dengan tingkat akurasi mencapai ±1%.

Untuk menggunakan Direct Shear Test Set, berikut cara yang bisa Anda lakukan:

  • Pertama-tama persiapkan sampel uji dengan ukuran yang tepat dan letakkan di atas plat bawah alat uji. Kencangkan baut pengunci, lalu atur kecepatan uji dan tekanan hidrolik yang dibutuhkan. 
  • Selanjutnya, letakkan plat atas pada sampel uji dan atur tekanan hidrolik secara perlahan-lahan hingga sampel uji terkompresi dengan benar. 
  • Mulailah pengujian dengan menambahkan beban pada sampel uji secara perlahan-lahan menggunakan pengatur beban yang disediakan pada alat uji. 
  • Teruskan pengujian hingga sampel uji terpisah atau terjadi kegagalan.
  • Selama pengujian, catatlah data beban dan pergerakan pada sampel uji. 
  • Setelah pengujian selesai, hitunglah nilai kekuatan geser dan koefisien gesekan tanah. 
  • Pastikan untuk membersihkan alat setelah digunakan dan menyimpannya dengan aman.

4. Moisture Content Test 

Alat Uji Tanah Konstruksi Terbaik Adalah Moisture Content Test

Moisture Content Test merupakan tes yang dapat Anda lakukan untuk mengukur kadar air dalam tanah konstruksi. Kadar air dalam tanah sangat penting dalam menentukan kualitas dan kekuatan bahan konstruksi karena dapat mempengaruhi stabilitas dan daya dukung struktur bangunan. 

Moisture Content Test dilakukan dengan menggunakan Moisture Content Test Set yang terdiri dari beberapa alat, termasuk alat pengambil sampel, timbangan, oven, dan alat pengukur kelembaban. 

Berikut cara menggunakan Moisture Content Test:

  • Proses pengujian dimulai dengan mengambil sampel tanah dari lokasi yang diinginkan dan mengukur berat sampel tersebut menggunakan timbangan.
  • Kemudian, sampel tersebut dikeringkan di dalam oven dengan suhu tertentu hingga mencapai berat kering, sehingga seluruh air dalam sampel teruapkan.
  • Setelah sampel tanah kering, berat kering tersebut diukur kembali dan perbedaan antara berat basah dan berat kering menunjukkan jumlah air dalam sampel. 

Dalam Moisture Content Test, kadar air dalam tanah dihitung sebagai persentase dari berat basah sampel. Dalam prakteknya, Moisture Content Test juga dapat dilakukan secara cepat dan akurat menggunakan alat pengukur kelembaban, seperti Speedy Moisture Tester yang telah dijelaskan sebelumnya.

Kesimpulan

Dalam penggunaannya, semua alat uji tanah konstruksi tersebut harus dioperasikan oleh tenaga ahli yang terampil dan berpengalaman dalam bidang geoteknik. Alasannya, karena ketelitian dalam pengambilan data sangat perlu agar hasilnya akurat. Selain itu, perawatan dan kalibrasi alat secara berkala juga penting agar alat dapat bekerja dengan optimal dan menghasilkan data yang akurat.

Similar Posts