Panduan Lengkap Pengujian Kuat Geser Tanah: Alat, Metode, dan Tujuannya
Kalau Anda sedang berkecimpung di dunia geoteknik atau konstruksi, pasti sudah tidak asing lagi dengan pengujian kuat geser tanah. Pengujian ini adalah salah satu langkah paling penting dalam memahami karakteristik mekanik tanah, terutama saat Anda mau membangun fondasi, jalan, atau struktur besar lainnya.
Lewat pengujian ini, Anda bisa tahu seberapa besar kemampuan tanah menahan gaya geser sebelum akhirnya mengalami kegagalan.
Yuk, simak sampai akhir!
Kenapa Perlu Pengujian Kuat Geser Tanah?

Sebelum masuk ke teknis, penting untuk Anda ketahui kenapa pengujian ini diperlukan. Tujuan pengujian kuat geser tanah utamanya adalah untuk menentukan daya tahan geser tanah terhadap beban atau gaya yang bekerja padanya.
Ini sangat penting untuk desain struktur bangunan, karena jika tanah tidak cukup kuat, bangunan bisa jadi bergeser atau bahkan ambruk. Tanah bisa memiliki perilaku yang sangat berbeda-beda tergantung jenis, kepadatan, kelembapan, dan tekanan yang bekerja padanya.
Dengan melakukan pengujian ini, Anda bisa memahami bagaimana tanah akan berperilaku di lapangan.
Jenis-Jenis Pengujian Kuat Geser Tanah

Nah, masuk ke bagian yang cukup teknis. Ada beberapa jenis-jenis pengujian kuat geser tanah yang umum digunakan, baik di lapangan maupun di laboratorium. Tiap jenis punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung pada kondisi tanah dan kebutuhan proyek Anda.
1. Direct Shear Test
Ini adalah metode paling klasik dan umum dipakai. Tanah ditempatkan dalam sebuah kotak (direct shear box), lalu diberi beban vertikal dan digeser secara horizontal sampai terjadi kegagalan. Hasilnya bisa langsung Anda lihat dari gaya maksimum yang mampu ditahan tanah.
2. Triaxial Test
Lebih kompleks, tapi sangat akurat. Tanah ditempatkan dalam sel triaxial berbentuk silinder, dibungkus membran karet, diberi tekanan dari segala arah (biasanya dengan fluida), dan dibebani hingga mengalami keruntuhan.
Uji ini bisa menyimulasikan berbagai kondisi lapangan dan menghasilkan data yang komprehensif karena dapat disesuaikan menjadi 3 jenis pengujian, yaitu:
- Uji Triaksial Tak Terkonsolidasi dan Tak Terdrainase (Unconsolidated Undrained)
- 2. Uji Triaksial Tak Terdrainase Terkonsolidasi ( Consolidated Undrained)
- 3. Uji Triaksial Terkuras Terkonsolidasi (Consolidated Drained).
3. Unconfined Compression Test
Biasanya digunakan khusus untuk tanah kohesif seperti lempung. Tanah ditekan secara vertikal tanpa adanya tekanan lateral. Cocok untuk mengetahui kekuatan tanah jenuh.
Pengujian-pengujian ini umumnya dilakukan di laboratorium untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan terkontrol. Untuk kondisi lapangan, jenis uji dan peralatan berbeda disesuaikan dengan karakteristik tanah di lokasi.
Alat dan Prosedur Pengujian

Setiap jenis pengujian kuat geser tanah membutuhkan alat khusus yang sesuai dengan prinsip kerja metodenya. Misalnya untuk Direct Shear Test, Anda memerlukan alat berupa kotak geser, beban vertikal, alat pengukur deformasi, dan sistem pencatatan data.
Prosedur Direct Shear Test secara umum meliputi langkah-langkah berikut:
- Sampel tanah dapat berupa sampel tanah asli yang tidak terganggu (undisturbed sample) atau sampel tanah yang terganggu (disturbed sample)
- Sampel tanah dibentuk sesuai dengan ukuran kotak geser (shear box)
- Beban normal (tegangan vertikal) diberikan pada sampel tanah melalui pelat beban.
- Gaya geser horizontal diberikan pada bagian atas kotak geser hingga terjadi pergeseran atau keruntuhan.
- Selama proses, deformasi horizontal dan vertikal dicatat.
- Titik kegagalan ditentukan dari kurva gaya geser terhadap deformasi..
Data dari pengujian ini akan digunakan untuk menghitung parameter kuat geser tanah, terutama nilai kohesi dan sudut geser dalam. Kedua nilai ini sangat penting untuk analisis stabilitas lereng, fondasi, dan struktur bawah tanah lainnya.
Rumus Kuat Geser Tanah

Secara umum, rumus kuat geser tanah mengikuti hukum Mohr-Coulomb, yang ditulis sebagai:
τ = c + σ tan(φ)
Keterangan:
- Ï„: kuat geser tanah
- c: kohesi tanah
- σ: tegangan normal pada bidang geser
- φ: sudut geser dalam
Rumus ini digunakan untuk menghitung seberapa besar gaya geser yang bisa ditahan tanah sebelum gagal. Dari hasil pengujian, Anda bisa mendapatkan nilai-nilai tersebut dan menggunakannya dalam perhitungan desain struktur geoteknik.
Metode Pengujian yang Mendukung Analisis Tanah

Selain pengujian kuat geser, Anda juga perlu mempertimbangkan metode pengujian lainnya yang mendukung analisis tanah Misalnya:
- Uji Proctor Tanah (Standard/Modified Proctor Test)
Melalui uji proctor tanah ini, hubungan antara kadar air dan tingkat kepadatan tanah dapat dianalisis untuk menentukan kepadatan maksimum yang dapat dicapai.
- Uji Permeabilitas Tanah
Uji permeabilitas tanah bisa Anda gunakan untuk mengetahui kemampuan tanah mengalirkan air melalui pori-porinya. Koefisien permeabilitas ini menjadi faktor penting dalam karakteristik aliran air dalam tanah. Pengaplikasian dari pengukuran koefisien permeabilitas ini antara lain untuk perencanaan sistem drainase, pengelolaan air tanah, dan pekerjaan rekayasa fondasi.
- Uji Konsolidasi Tanah
Uji konsolidasi tanah ini dilakukan untuk mengetahui perubahan volume tanah akibat beban dalam jangka panjang karena keluarnya air dari pori-pori. Sangat penting untuk menghitung penurunan (settlement) pada fondasi.
Semua uji ini saling melengkapi dan akan memberi Anda gambaran lengkap tentang kondisi tanah di lokasi proyek.
Kalau Anda terlibat dalam proyek pembangunan, jangan pernah anggap sepele pengujian kuat geser tanah. Ini berkaitan langsung dengan keamanan dan ketahanan bangunan jangka panjang.
Bayangkan saja, tanpa pengujian ini, fondasi bangunan bisa jadi tidak sesuai standar, risiko longsor meningkat, atau bahkan kerusakan bangunan lebih cepat terjadi. Makanya, setiap proyek besar pasti tidak pernah melewatkan tahapan ini.
Kalau Anda butuh alat atau perangkat untuk pengujian seperti Direct Shear Test berkualitas, Anda bisa langsung cek produk dari PT Garuda Teknik Asia. Mereka menyediakan alat uji geoteknik dengan standar tinggi dan layanan konsultasi profesional.