Apa Itu Uji Kuat Tekan Beton? Pengertian dan Cara Mengujinya
Perlu Anda ketahui, sebelum akhirnya dipakai dalam proses konstruksi prasarana atau bagunan, beton akan melewati serangkaian uji coba terlebih dahulu. Uji coba ini dilakukan guna melihat seberapa baik kualitas beton yang nantinya akan digunakan. Nah, salah satu uji coba yang penting adalah uji kuat tekan beton.
Seperti yang Anda ketahui, material beton menjadi salah satu material yang banyak orang pakai dalam konstruksi bangunan. Alasannya karena material beton ini memiliki karakteristiknya yang kuat dan juga awet.
Namun meski sudah terkenal dengan karakteristiknya yang kuat, beton memang harus terlebih dahulu melalui uji coba yang bernama uji kuat tekan beton. Apa itu kuat tekan beton? Mengapa harus melalui pengujian ini sebelum beton bisa orang gunakan dalam sebuah konstruksi?
Apa yang Dimaksud dengan Kuat Tekan Beton?
Secara singkat, uji kuat tekan adalah pengujian yang orang lakukan guna mengetahui serta menghitung kekuatan beton sebelum melakukan pengecoran. Lantas, apa fungsi dari uji kuat tekan beton ini?
Uji kuat tekan beton ini memang harus orang lakukan guna mengetahui apakah kekuatan beton sudah sesuai kebutuhan struktur bangunan atau belum. Setelah uji kuat tekan beton ini selesai, data hasil tes yang valid kemudian akan pengawas atau kontraktor terima. Setelahnya kontraktor baru akan mulai melakukan pengecoran.
Tes kuat tekan beton ini paling tidak akan orang lakukan saat beton berusia 3 hari, 7 hari, dan 28 hari. Pada hari ke 3, beton akan menunjukkan 40% kekuatannya, pada hari ke 7 adalah 65% kekuatannya, dan pada hari ke 28 adalah 99% kekuatannya.
Bagaimana Proses Uji Kuat Tekan Beton Ini Berlangsung?
Dalam uji kuat tekan beton ini, Compression Machine adalah alat yang akan orang gunakan untuk menguji kekuatan beton terhadap tekanan. Beton yang pada umumnya telah berbentuk silinder kemudian akan penguji letakan pada alat ini.
Setelahnya, Compression Machine akan bekerja dengan memberikan tekanan yang kuat hingga beton hancur. Gaya tekan tertentu dari mesin inilah yang nantinya akan penguji catat dan lalu mereka olah menjadi data.
Tata Cara Melakukan Uji Kuat Tekan Beton
Sebagai gambaran akan tes kuat tekan beton, berikut adalah tata cara melakukan uji kuat tekan beton:
- Pertama Anda bisa menyiapkan cetakan silinder dengan ukuran tinggi 30 cm serta diameter 15 cm untuk melakukan kuat tekan beton silinder. Cetakan ini berfungsi untuk mencetak beton yang nantinya akan Anda masukkan ke mesin.Agar beton dengan mudah lepas dari cetakan, pastikan untuk melapisi cetakan dengan pelumas.
- Setelah selesai melapisi cetakan, selanjutnya Anda bisa memasukan adukan beton yang formulanya nanti akan Anda gunakan dalam konstruksi bangunan. Tuangkan adukan beton dalam tiga lapis.
- Untuk setiap lapisan beton yang masuk, lakukan penusukkan pada tiap lapisan beton sebanyak 25 kali untuk memadatkan beton.
- Setelah itu, ratakan bagian atas dari cetakan adukan dan kemudian tutup cetakan. Jika sudah selesai Anda bisa memberikan label yang berisi tentang waktu pembuatan beton dari tanggal hingga jam pembuatan.
- Biarkan adukan beton mengering dan mengeras sekitar 24 jam. Jika sudah Anda bisa membawa silinder beton yang telah Anda lepaskan dari cetakan ke laboratorium atau tempat pengujian.
- Siapkan mesin kompresor yang akan Anda gunakan untuk pengujian kuat tekan beton.
- Masukan beton silinder dan nyalakan mesin kompresor. Selanjutnya mesin ini akan secara bertahap memberikan tekanan pada beton untuk pengujian kekuatannya.
- Lakukan pengujian oleh mesin ini hingga beton silinder yang Anda buat menjadi hancur.
- Untuk pengumpulan data, catat tingkat maksimum dari tekanan yang beton dapatkan dari mesin kompresor.
- Setelahnya hitung kekuatan beton dengan menggunakan rumus standar tekanan beton dan Anda akan memperoleh hasil uji kuat tekan beton.
- Ulangi pengujian ini terhadap silinder beton dari adukan yang sama pada hari yang berbeda. Catat setiap hasil pengetesan secara terperinci.
Pendek kata, untuk mengetahui kekuatan beton Anda harus terlebih dahulu melakukan uji kuat tekan beton. Dengan demikian akan diketahui apakah adukan beton sesuai dengan kebutuhan struktur bagunan atau belum.